Tidak dapat dipungkiri bahwa kesadaran masyarakat kita untuk membeli produk asuransi dapat dikatakan masih rendah. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini. Misalnya anggapan atau mitos yang mengatakan bahwa membeli asuransi itu rugi atau adanya ketidakleluasaan yang akan diperoleh jika membeli produk asuransi. Apakah mitos tersebut benar?
Mitos asuransi : ibu rumah tangga tidak perlu membeli asuransi
Mitos-mitos seperti inilah yang perlu diluruskan. Masyarakat perlu diedukasi terus menerus dan perlu diinformasikan bahwa asuransi adalah bagian penting dari perencanaan keuangan. Akan tetapi, banyaknya salah pengertian mengenai asuransi dapat mencegah orang untuk mendapatkan manfaatnya. Saat terjadi masalah, barulah sadar seharusnya sudah sejak lama membeli asuransi. Untuk itu agar masyarakat perlu mengenali mitos yang seputar asuransi agar mendapatkan informasi yang benar dan tidak percaya akan gosip atau rumor.
Berikut ini adalah tujuh mitos yang belum tentu benar saat akan membeli asuransi:
1. Mitos asuransi pertama: hanya orang yang sudah memiliki anak yang butuh asuransi
Menurut Michael Bonevento, senior financial advisor di Ameriprise Financial Service, Inc., mereka yang menikah dan menikah dengan anak, atau menikah dengan anak berkebutuhan khusus, mungkin punya kewajiban membeli asuransi. Meskipun begitu, ada banyak contoh dimana para lajang juga memiliki asuransi. Ketika si lajang datang dari keluarga yang kurang berada, ia bisa meninggalkan klaim asuransi untuk keluarganya bila terjadi masalah padanya. Jadi, ia mengambil asuransi untuk memastikan keluarganya tidak mengalami masalah keuangan saat ia sudah tidak ada.
2. Mitos asuransi kedua: orang yang masih muda dan lajang tidak membutuhkan asuransi
Adakah orang yang mengalami kerugian ketika kita meninggal dunia? Bagaimanapun juga, meskipun kita tidak bergantung pada orang lain, kita tetap akan meninggalkan utang kartu kredit, cicilan rumah, pinjaman tunai, hingga biaya pemakaman. Kebijakan asuransi jiwa umumnya akan menutup biaya-biaya ini. Semakin cepat, atau semakin muda Anda membeli asuransi, Anda bisa mendapatkan premi yang lebih rendah. Asuransi juga akan menjamin biaya-biaya yang Anda keluarkan bila Anda mengalami masalah kesehatan kelak.
3. Mitos asuransi ketiga: asuransi jiwa umumnya terlau mahal
Saat akan membeli asuransi, Anda akan diberi pilihan untuk biaya premi yang sesuai dengan kemampuan Anda. Premi yang dipilih orang yang masih muda tentu akan lebih rendah daripada orang yang sudah mapan. Selain itu, selain dibayar tahunan, ada pula premi yang bisa dibayar bulanan. Nilai premi ini bisa Anda tingkatkan ketika kondisi keuangan Anda semakin baik.
4. Mitos asuransi keempat: kalau perusahaan sudah memberikan asuransi, untuk apa lagi membeli asuransi?
Banyak perusahaan yang menyediakan asuransi jiwa atau asuransi kesehatan untuk karyawannya, yang nilainya mungkin setara dengan gaji Anda setahun. Hal ini mungkin saja merupakan benefit bagi Anda, tetapi jika Anda tak bekerja lagi di perusahaan tersebut? Bukankah Anda Tak bisa meramal kapan Anda akan mengalami resiko-resiko yang mungkin terjadi? Bagaimana jika mendadak Anda harus dirawat di rumah sakit? Mungkin terlambat jika Anda baru membeli asuransi ketika membutuhkannya untuk mengantisipasi kerugian uang yang muncul akibat resiko itu.
5. Mitos Asuransi kelima: semua kebijakan asuransi sama
Namanya juga produk atau barang dagangan. Masing-masing pasti punya kelebihan dan kekurangan, yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan. Kebijakan tersebut mungkin menggunakan istilah yang sama, namun substansi mengenai apa yang di cover bisa berbeda. Jadi saat Anda membeli produk asuransi, jangan sekadar mempertimbangkan harganya saja. Bacalah baik-baik kebijakan yang diberikan agar Anda tidak merasa ditipu belakangan.
6. Mitos asuransi keenam: membeli asuransi itu rumit
Memang dibutuhkan waktu untuk memproses pembelian asuransi Anda, termasuk persetujuan permintaan asuransi yang Anda ajukan. Namun saat ini financial planner alias agen asuransi sudah menerapkan jemput bola. Artinya, merekalah yang mendatangi, jika masih kurang jelas informasinya, Anda bisa menjadwalkan pertemuan lagi dengan agen Anda dan mengurus segala sesuatunya. Bila kurang jelas hak-hak dan kewajiban Anda, Anda juga bisa mengakses sendiri di website-nya.
7. Mitos asuransi ketujuh: ibu rumah tangga tidak perlu membeli asuransi.
Anda mungkin tidak memiliki penghasilan, tetapi Anda tentu tetap harus menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh keluarga. Misalnya, kesehatan anak, kebutuhan sandang pangan, perawatan rumah, dan lain sebagainya. Bila suami mendadak meninggal dunia, atau tak mampu bekerja lagi, kebutuhan-kebutuhan tersebut tentu harus Anda penuhi sendiri. Nah, asuransi dapat menjamin keamanan Anda saat pasangan tidak lagi hadir untuk memenuhi kebutuhan Anda.
Itulah tujuh mitos seputar asuransi yang belum tentu kebenaranya. Semoga infomasi ini dapat membantu Anda agar segera memiliki asuransi untuk masa depan keluarga Anda.
Semua orang di negara maju PASTI PUNYA ASURANSI, jadi jika Anda ingin membantu bangsa Indonesia semakin maju, mari kita bangun INDONESIA SADAR ASURANSI, setidaknya dimulai dari diri kita sendiri.
Segera hubungi saya atau agen asuransi di sekitar Anda untuk Masa Depan yang Lebih Baik.
0 Response to "Apa Tujuh Mitos Populer Yang Belum Tentu Benar Saat Akan Membeli Asuransi?"
Post a Comment