Tips Cara Memilih Reksadana Yang Tepat – Mutual Fund atau reksadana, dewasa ini menjadi daya tarik investasi yang sangat di gemari, hal ini terbukti dengan banyaknya investor dan juga jumlah reksadana yang semakin banyak pula. Selain karena kemudahan investasi, bagi kebanyakan orang reksadana juga di nilai sebagai investasi yang cukup aman pasalnya investasi reksadana di kelola oleh manajer investasi yang handal dan professional, khususnya untuk pemula tentu saja hal ini sangatlah menguntungkan. Hanya saja ketika akan berinvestasi ke dalam reksadana kita tidak boleh asal memilih reksadana, kita harus benar-benar menganalisis agar tidak salah pilih. Jumlah reksadana itu ada banyak jumlahnya, mana yang terbaik juga sulit untuk menentukannya, apalagi memprediksi pergerakan suatu reksadana kedepannya, tentu tidak mudah. Untuk itulah anda harus benar-benar jeli dalam menganalisis reksadana yang akan anda beli.
Ya, memang benar kita harus memilih dan menganalisis reksadana sebelum kita membelinya. Tapi yang menjadi masalah selanjutnya adalah bagaimana kita menganalisis dan memilih reksadana yang tepat? Ini merupakan masalah yang klasik buat para investor pemula, tidak jarang juga para investor pemula terhambat dengan masalah ini. Untuk itulah postingan ini buat dengan harapan dapat menjadi jalan keluar dari masalah yang selama ini menghambat para investor pemula dalam investasi reksadana, mungkin tips cara memilih reksadana yang tepat di bawah ini dapat anda jadikan pertimbangan ketika akan membeli reksadana. Berikut tipsnya:
Penting: Daftar reksadana terbaik di Indonesia.
Umur Reksadana
Salah satu cara dalam melakukan analisis terhadap reksadana adalah dengan memperhatikan umur reksadana itu sendiri. Umur reksadana merupakan faktor yang cukup penting untuk mengetahui ketahanan reksadana terhadap kondisi pasar. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kondisi pasar tidak selalu stabil, kadang juga mengalami kondisi yang buruk, inflasi, krisis, dan sebagainya. Ketika reksadana dapat bertahan ketika kondisi pasar turun, maka menandakan bahwa reksadana tersebut tahan terhadap memburuknya kondisi pasar. Begitu juga ketika kondisi pasar stabil, apakah reksadana tersebut dapat merespon secara positif atau tidak, jika kondisi pasar stabil namun reksadana tidak merespon positif, bisa jadi reksadana tersebut sudah “buruk” sejak awal.
Namun perlu juga di ingat, bahwa belum tentu juga semakin tua reksadana semakin baik. Memang umur reksadana menandakan bahwa reksadana tersebut telah tahan terhadap kondisi pasar, tapi apakah bertahan tanpa berkembang sudah cukup buat anda? Itu yang harus anda perhatikan pula, jangan hanya terpaku dengan ketahanannya, namun perhatikan pula perkembangannya. Dan juga, anda tidak harus menghindari reksadana yang masih muda, bisa jadi reksadana muda akan memiliki prospek yang tinggi, jika anda yakin kenapa tidak. Toh reksadana yang sekarang menjadi reksadana unggulan juga pernah muda juga, hanya saja reksadana muda belum teruji dengan kondisi pasar, itu yang perlu anda pertimbangkan.
Tingkat Return Reksadana
Dalam dunia investasi, tingkat return atau tingkat pengembalian menjadi daya tarik tersendiri, seringkali para pemodal lebih tertarik dengan investasi yang dapat memberikan return yang tinggi, hal ini wajar karena memang tujuan investasi adalah mendapatkan keuntungan. Hanya saja terkadang investor lupa bahwa di balik tingkat return yang tinggi pastinya di ikuti dengan risk atau resiko yang tinggi pula. Prinsipnya adalah high risk high return, semakin tinggi return yang di berikan maka secara otomatis juga di ikuti dengan risiko yang tinggi. Jadi anda harus pikirkan matang-matang jika mendapat tawaran reksadana yang memberikan return tinggi, jika analisis anda tepat mungkin akan membuat anda mendapat keuntungan yang besar, dan jika tidak tepat maka akan memberikan kerugian yang besar pula.
Sama halnya dengan high risk high return, low risk low return juga perlu anda perhatikan, memang benar bahwa reksadana dengan risiko yang rendah akan terlihat aman, namun demikian juga akan memberikan keuntungan yang rendah pula. Tapi jika anda benar-benar niat menginvestasikan uang anda (bukan berniat berspekulasi), mungkin reksadana low risk low return lebih tepat buat anda. Memang keuntungannya rendah, namun jika di lihat dari risikonya mungkin pilihan ini lebih tepat daripada high risk high return.
Jangan meniru gaya para spekulan, karena mereka selalu bertaruh habis-habisan untuk mendapatkan keuntungan, mereka dapat kaya dalam semalam, namun juga dapat jatuh miskin dalam semalam.
Baca juga: Resiko dan keuntungan investasi reksadana
Dana Kelolaan Reksadana (Dana Kelolaan Perusahaan Manajemen Investasi)
Dalam upaya memilih reksadana yang tepat, anda juga perlu memperhatikan besarnya dana kelolaan perusahaan manajemen investasi. Pada umumnya, semakin besar dana kelolaan maka menandakan bahwa kepercayaan masyarakat pemodal kepada perusahaan manajemen investasi semakin tinggi. Pertanyaan selanjutnya adalah kenapa masyarakat pemodal menaruh kepercayaannya kepada perusahaan manajemen investasi? Ini di sebabkan mungkin kinerja perusahaan baik dan professional serta dapat di percaya, secara logika juga tidak mungkin jika perusahaan berkinerja buruk namun tetap mendapatkan kepercayaan.
Jadi, untuk memilih reksadana yang tepat, salah satu cara yang dapat anda lakukan adalah dengan mencermati mana reksadana yang memiliki dana kelolaan yang cukup besar (walau cara ini tidak mutlak harus di lakukan, hanya sebatas alat analisis saja)
Management Fee
Saat anda akan berinvestasi ke dalam reksadana, anda akan di kenai beberapa biaya, selain biaya untuk membeli reksadana itu sendiri anda juga akan di kenai biaya pembelian (fee pembelian), biaya penjualan (fee penjualan), dan juga biaya kelola. Biaya pembelian di bebankan pada saat anda membeli reksadana (terlepas dari biaya untuk membeli reksadana itu sendiri), sedangkan biaya penjualan akan di bebankan pada saat anda akan menjual (menarik dana) reksadana yang anda miliki, sedangkan biaya kelola adalah biaya umum yang di bebankan oleh perusahaan manajemen investasi. Besarnya biaya-biaya tersebut bervariasi tergantung dengan perusahaan.
Sebisa mungkin sebaiknya anda menghindari reksadana yang membebankan biaya yang tinggi, seperti yang anda ketahui bahwa beban akan mengurangi pendapatan, semakin besar beban yang anda tanggung maka pendapatan/keuntungan anda juga akan semakin berkurang. Untuk itu sebaiknya anda mencari reksadana yang membebankan biaya yang rendah agar keuntungan yang anda dapat tetap tinggi.
Pelayanan Perusahaan Manajemen Investasi
Selain cara –cara memilih reksadana di atas, yang tidak kalah penting untuk kalian perhatikan adalah berkaitan dengan pelayanan yang di berikan oleh perusahaan manajemen investasi itu sendiri. Boleh-boleh saja reksadana yang di tawarkan sangat menjanjikan, namun jika pelayanan yang kurang memuaskan mungkin akan menurunkan tingkat kepuasan anda. Ini perlu kalian perhatikan, pasalnya ini berkaitan dengan service yang akan anda terima kelak, untuk saat ini mungkin anda bisa saja mentolerir ketidakpuasan anda, tapi apakah hal tersebut sanggup anda terima hingga suatu saat nanti?
Bisa jadi, walau pelayanan dari perusahaan manajemen investasi buruk, anda masih mempertimbangkannya karena potensi dari reksadana yang cukup menjanjikan, ya saya setuju itu, anda memang harus mempertimbangkannya matang-matang. Tapi jika anda sendiri masih ragu dengan potensi reksadana sedangkan pelayanannya buruk, sudah tidak perlu di tanyakan lagi, hindari sejauh mungkin!
Yah, mau bagaimanapun, semuannya terserah kepada anda, anda yang memutuskan, anda juga yang menanggungnya. Hanya saja, anda harus hati-hati!
Selanjutnya, pelajari bagaimana cara investasi reksadana
---
Demikian tips cara memilih reksadana yang tepat yang dapat di sajikan dalam postingan ini, semoga tips cara memilih reksadana di atas dapat menjadi bahan pertimbangan buat anda. Semoga sukses dengan investasinya, Good Luck.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Tips Cara Memilih Reksadana Yang Tepat"
Post a Comment